Tak selalu aku punyai petang seperti ini ,
Tak selalu aku dapat hidu bau rambut ini seperti ini .
Tak selalu jari jemari ini diisi dengan jari jemari si pewangi .

Kau tahu ;

Aku rindu  kamu .

Tatu, Revolver dan Talkin

Yang bertatu itu , Tiger namanya.
Yang berparut sini sana , Dragon panggilnya.
Yang terselit pucuk revolver diketiaknya, jangan ditanya siapa.
Yang gedang bak datang sana , itu kepala gangster .
Yang bertalkin bergomolan atas tikar sembahyang sana, itu tok imam namanya.
Yang mengampu sini sana , itu jangan kau percaya.
Tatu itu .
Parut itu.
Revolver itu.
Gedang itu .
Talkin itu .
Semuanya sama .
Punya satu jiwa.
Punya satu harta.
Punya satu cita .
Bila di Sana .
tetap mengharapkan syurgaNya.

Realiti

Kau campak kat aku, nista.
Kau campak kat aku, dusta.
Kau campak kat aku, hiba.
Tapi.
Kenapa aku masih disini ?
Kenapa aku masih menyendiri ?
Kenapa aku masih memerhati ?
Kenapa aku masih hulurkan tisu simpati ?
Aku yakin.
Suatu hari.
Pasti.
Kau kembali.
Duduk, disisi,
Menggamit, memori.
Bukan , ini bukan cerita disney .
Ini , Realiti.

Hati Batu

Kalau kau tak mengerti.

Tolong , tepi .

Aku tak perlu satu lagi jarum dalam jerami.

Aku tak inginkan tertusuk tajamnya duri .

Aku tak mahu sakit patah hati .

Aku tak mahu lihat kau , disisi.

Kalau kau tak memahami .

Tolong, pergi .

Aku penat benda sama diulangi .

Benda sama , kau ratapi .

Benda sama , kau tangisi .

Benda sama , semak benak hati .

Benda sama , pening kepala ini .

Tolong , kalau kau tak mengerti lagi.

Pergi .

Jauh dari sini .

Tidak kelihatan disisi

Lenyap dari dunia realiti .

Dan.

Biar kau terhapus dalam memori .

Mulut

Mulut orang .
Perosak reputasi , mereka pakar fabrikasi modifikasi , didepan belum tentu belakang cemburu siapa tahu .
Malique dah ingatkan .

Kau tahu. Aku tahu . Semua orang tahu .
Hidup .
Judgemental.
Kengkadang yang pahit dan dibenci orang lah contoh terbaik meneruskan kehidupan.
Orang membabi kau , kau buat tuli .
Kau mati , tak share lahad lah lahanat .
Buatlah mcm si minimalis celah kangkang yang tak patuh syariah dan si petakdaud , paleolitik punyai tamadun sendiri.

Moral. Kau hidup macam mana pun , orang berkata . Mulut orang kan . Pakar modifikasi dan manipulasi .
Ingat .

Kau mati , dia mati , tak share lahad lah , lahanat .

Kau tahu .
Satu perasaan kegembiraan .
Bila Si Gunners makan besar .
Dan Si Setan sana hanya berkongsi mata .
Sebenarnya .
Aku lagi suka . Cinta . Gembira . Bangga .
Apabila Si Setan tidak berkongsi mata dengan Sang Biru malam tadi .

Biar Si Setan burned in hell macam Sang Merah campak mereka minggu lepas .

Tak apalah . Akhirnya Si Setan kena belajar berkongsi .
dan Yang Penting . Si Gunners makan besar yawww ! 7-1 !
fuhh , no bertuah tu !

p/s : emosi, MU tak kalah malam tadi . kalau aku ada isteri yang berfanatik kan MU . aku sanggup cerai seketika sewaktu perlawanan EPL . sekian .

Kau tahu ? Kalau aku punyai pisau Putera Caspia yang mampu memutarkan masa .

Aku putar .

Ke waktu yang aku tidak pernah kenal kau dulu .

Bukan . 

Aku tidak pernah menyesal mengenali kau .

Aku penat nak mengenali diri mu .

Pergi . 

Mana ?

Sana .

Mati ?

Bukan .

Cuma pastikan kau tidak ku nampak disisi .
Tidak ku renung diri kau lagi . 

Dan semua memori , Mati .

Tapi mana ?

Kau bilang anak muda pewaris bangsa .

Tapi mana ? 

Itu , yang kau pijak , yang kau pukul itu .

Kau bilang anak muda perlu berfikiran luas dan intelek .

Tapi mana ?

Sana , yang bertarung nyawa di hospital dan yang meringkuk digari di 'dalam' .

Kau bilang anak muda kena berani dan punyai prinsip yang teguh .

Tapi mana ?

Itu , yang kau cop sebagai anasir luaran yang bodoh lagi hina .

Kau bilang anak muda perlu berfikir di luar kotak , jangan terpedaya dengan anasir luaran.

Tapi mana ?

Itu , yang dipijak kerna kau rasa dia yang melawan keinginan peribadi kau sana . yang merobek pusaka rakyat sana.

Kau bilang anak muda perlu cemerlang dan berani tampil ke depan .

Tapi mana ? 

Sana lagi , yang kau telah pijak dan kau sumbat 'dalam' sana . kau tanya apa lagi ?

Kau bilang anak muda jangan sesekali gadai maruah bangsa .

Tapi mana ?

Sana , kau berdiri depan cermin sana . Kau jumpa jawapannya !